Y20 Indonesia 2022: Momentum Pemuda di Presidensi G20 Indonesia

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah G20, kelompok informal dari 20 ekonomi terbesar di dunia. Sebagai tuan rumah G20, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan kelompok keterlibatan non-pemerintah, termasuk Youth 20 atau Y20, yang merupakan forum dialog resmi bagi pemuda di G20. Tahun ini, Indonesian Youth Diplomasi mendapatkan mandat untuk menjadi penyelenggara resmi Y20 Indonesia, setelah secara konsisten mengirimkan delegasi pemuda Indonesia di G20 Youth Summit dan Y20 Summit selama 13 tahun terakhir.

 Y20 sendiri akan menghasilkan sebuah Communique yang merupakan rekomendasi kebijakan hasil negosiasi para delegasi Y20, yang akan diserahkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo sebagai ketua G20, sebagai bahan pertimbangan para kepala negara dan pemerintahan negara-negara G20 dalam Menyusun G20 Leaders’ Declaration.

 Ada 100 delegasi pemuda dan observer yang akan hadir dalam rangkaian acara Y20 Indonesia 2022. Masing-masing anggota G20 akan diwakili oleh 4 delegasi pemuda. Sedangkan, 20 pemuda lainnya akan hadir sebagai observer yang mewakili komunitas penyandang disabilitas, komunitas adat dan masyarakat lokal, pengungsi, serta organisasi internasional seperti ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, dan lain-lain. Partisipasi pemuda dari berbagai latar belakang ini dilandasi oleh kesadaran Y20 Indonesia akan pentingnya representasi pemuda yang hadir dari berbagai latar belakang yang dapat mengadvokasikan suara dan kepentingan kelompok-kelompok minoritas, marjinal, maupun yang secara historis tereksklusi.

 Y20 Indonesia 2022 telah secara resmi dibuka acara Kick Off Meeting yang diselenggarakan pada bulan Februari 2022 lalu. Sedangkan, acara puncak KTT Y20 Indonesia 2022 akan dilaksanakan di Jakarta dan Bandung pada bulan Juli 2022 mendatang. Sebagai persiapan ke acara puncak, akan dilaksanakan acara-acara Pra-KTT di beberapa provinsi di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur, dan Papua Barat untuk membahas masing-masing isu prioritas, serta akan menjadi kesempatan pemuda-pemuda Indonesia di tataran lokal untuk mengalami proses G20 dan diplomasi pemuda, serta untuk berinteraksi langsung dengan para delegasi dan observer Y20 Indonesia 2022 melalui Town Hall Meetings yang akan dilaksanakan. Selain untuk membumikan G20, kesempatan ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia kepada para delegasi Y20.

 Ada tiga prioritas Indonesia yang menjadi agenda di presidensi G20 tahun ini, yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi. Agenda prioritas G20 Indonesia 2022 diterjemahkan ke dalam empat agenda prioritas Y20 Indonesia 2022, yang adalah ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, dan keberagaman dan inklusi.

 Dipilihnya keempat prioritas Y20 Indonesia 2022 ini dilandasi oleh lanskap ekonomi global yang terdisrupsi dan terpuruk karena pandemi COVID-19, serta dampak-dampak yang dirasakan oleh pemuda di seluruh dunia. Y20 Indonesia 2022 telah meluncurkan dokumen White Paper yang menguraikan latar belakang situasi pemuda dan tantangan yang dihadapi pemuda, terutama pada empat isu prioritas yang akan menjadi fokus negosiasi para delegasi.

 Dalam isu ketenagakerjaan pemuda, pemuda merupakan segmen populasi yang paling terdampak oleh disrupsi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Tingkat pengangguran pemuda meningkat tajam selama pandemi, yang merupakan peningkatan tingkat pengangguran tertinggi, jika dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Kesempatan mendiskusikan isu ketenagakerjaan pemuda di Y20 membuka ruang diskusi terkait inovasi dan pertukaran praktik baik di antara negara G20 terkait kebijakan tepat dan adaptif yang dapat diadopsi oleh pemerintah para anggota G20 untuk menanggulangi isu ini di masa depan, seperti dengan provisi jarring pengaman sosial bagi pemuda yang memiliki pekerjaan informal dan non-standar.

 Dalam isu transformasi digital, peran pemuda dalam tata kelola digital masih sangat terbatas. Padahal, perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir sedang meningkat dengan pesat. Disamping itu, layanan keuangan digital juga sedang sangat berkembang. Namun, perkembangan ini tidak dibarengi dengan meningkatnya kesadaran keuangan digital di antara pemuda. Tanpa intervensi tepat, pemuda dapat menjadi segmen populasi yang berisiko terekslusi dari perkembangan layanan keuangan digital dan transformasi digital secara lebih luas.

 Dalam isu planet yang berkelanjutan dan layak huni, tantangan yang dihadapi pemuda semakin genting. Sekitar 85% pemuda di dunia tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah, karena negara-negara tersebut memiliki kecenderungan memiliki lokasi geografis yang lebih rentan karena perubahan iklim. Aksi yang tepat perlu dilakukan pemerintah anggota-anggota G20 agar dapat menjaga peningkatan suhu global di bawah 1.5 derajat Celsius, terutama di antaranya, melalui transisi energi berkelanjutan yang merupakan salah satu dari tiga agenda utama G20 Indonesia 2022.

 Dalam isu keberagaman dan inklusi, pemuda memiliki risiko lebih tinggi untuk terdampak ketimpangan global yang semakin dalam. Para delegasi Y20 Indonesia akan mendiskusikan peran penting pemuda di ekonomi kreatif, serta pentingnya pendidikan iklusif bagi generasi muda dan generasi yang akan datang. Tanpa intervensi yang tepat, pemuda akan tertinggal dalam usaha pemerintah anggota-anggota G20 dalam pemulihan dari pandemi COVID-19.

 Aspirasi pemuda dari anggota-anggota G20 yang disampaikan melalui Y20 Indonesia 2022 perlu menjadi motor dan penggerak kebijakan yang lebih berani di G20, terutama di bawah presidensi Indonesia. Ini bukan lagi saatnya Indonesia duduk di kursi belakang dan mengambil kebijakan-kebijakan moderat. Kebijakan progresif dan berpihak pada pemuda tidak hanya akan menentukan masa depan pemuda Indonesia 10, maupun 15 tahun mendatang, tapi akan menentukan arah kebijakan global. Hasil dari presidensi Indonesia di G20 tahun ini harus menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh Indonesia, saat ini, maupun dua puluh tahun lagi ketika Indonesia kembali menjadi tuan rumah G20.

 Acknowledgement

The authors would like to thank those who have excellently written the Y20 Indonesia 2022 White Paper: Tommy Aditya (Head of Research of Y20 Indonesia 2022), Joanna Octavia (Lead Researcher for Youth Employment), Biondi Sima (Lead Researcher for Digital Transformation), Hanny Chrysolite (Lead Researcher for Sustainable and Livable Planet), and Disty Winata (Lead Researcher for Diversity and Inclusion).

Angelo Wijaya - Head of Project Management Office and Co-Head of Research, Y20 Indonesia 2022

Graduated from Universitas Gadjah Mada, Indonesia with a bachelor’s degree in International Relations (Cum Laude). As an Erasmus Scholar, he was given the opportunity to study at the University of Glasgow, the United Kingdom with a full scholarship as an exchange student.

Previous
Previous

Peran Pemuda dalam Mendukung Presidensi G20 Indonesia

Next
Next

Pemuda Dalam G20 Indonesia: Produktif dan Transformatif