Konsultasi Nasional Youth20 (Y20) Indonesia Menuju Y20 Summit 2021 Italia

JAKARTA (10 Juli 2021) – Dalam rangka Y20 Summit Italia pada 19-23 Juli 2021, Youth20 (Y20) Indonesia melaksanakan konsultasi nasional untuk mendapatkan masukan dari perwakilan 23 organisasi kepemudaan di Indonesia. Harapannya, konsultasi ini dapat membantu proses negosiasi dengan mempertimbangkan suara pemuda-pemudi Indonesia. Isu yang diusung oleh para delegasi meliputi 3 tema: Innovation, Digitalization, and Future of Work; Sustainability, Climate, and Energy; Inclusion and Equal Opportunities. Dari hasil konsultasi tersebut nantinya menghasilkan sebuah communique, yang selanjutnya diberikan kepada G20 Leaders. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu, 10 Juli pukul 10.00-13.00 WIB di Jakarta.

Konsultasi nasional tersebut dihadiri oleh perwakilan Co-Sherpa G20 Indonesia, Indonesian Youth Diplomacy (IYD), dan Delegasi Y20 sebagai berikut:

1.       Dr. Edi Prio Pambudi, S.E., M.A., Co-Sherpa G20 Indonesia (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

2.       H.E. Amb. Dian Triansyah Djani, Co-Sherpa G20 Indonesia (Kementerian Luar Negeri)

3.       Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga

4.       Gracia Paramitha, Kepala OC Y20 2022 & Co-Founder IYD

5.       Angelo Abil Wijaya, Delegasi untuk Indonesia di Y20 Italy 2021

6.       Puteri Komarudin, Delegasi untuk Indonesia di Y20 Italy 2021

7.       Caroline “Dea” Tasirin, Delegasi untuk Indonesia di Y20 Italy 2021

8.       Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo, Ketua Divisi Program IYD

9.       Maudina Hartasya, Ketua Divisi Sekretariat IYD

Sebagai pembuka konsultasi nasional, Gracia Paramitha selaku Co-Founder IYD menyatakan “Kami sangat mengharapkan masukan atau pendapat dari teman-teman sekalian, dan acara National Consultation ini merupakan tindak lanjut dari International Consultation yang sudah berlangsung pada 3 juli lalu. Harapannya sesi ini tidak berhenti pada saat ini juga, tentunya juga bisa diteruskan untuk persiapan panitia Indonesia di Y20 Summit 2022.”

Bpk. Edi Prio Pambudi juga mengapresiasi peranan pemuda yang proaktif dalam forum-forum penting seperti Y20 Summit. “Pemuda memiliki agility untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat apabila memiliki kepedulian dan kemauan dengan kebersamaan. Pemuda harus memiliki toleransi kepada perbedaan, mengasah leadership dan memanfaatkan peluang untuk berinovatif.”

Selanjutnya Pak Triansyah Djani menyambut baik dan apresiasi terhadap IYD atas terselenggaranya acara ini. Harapan saya tentunya sangat sederhana, pertemuan Itali dan delegasi Indonesia sekiranya dapat membawa bendera merah putih setinggi puncak Mahameru. Banyak kepentingan kita yang perlu diperjuangkan mulai dari digitalisasi, perubahan iklim, inklusivitas, dan health. Dan tolong diperhatikan bahwa kalian tidak hanya membawa kepentingan Indonesia, namun juga membela kepentingan negara-negara berkembang lainnya.

Sedikit berbeda disampaikan oleh Gatot S. Dewa Broto, beliau menyinggung terkait pentingnya menjaga kesehatan dalam aktivitas di kegiatan kepemudaan “Kata ‘sehat’ merupakan keyword yang penting sekali mengingat kondisi sekarang ini. Kemudian adik-adik nanti (delegasi) hadir tidak mewakili kepentingan pribadi, namun mewakili seluruh suara pemuda Indonesia bahkan mewakili kepentingan rakyat Indonesia. Sehingga harus bisa mengidentifikasi mana yang menjadi kepentingan nasional, dan jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi terhadap pihak Kemenlu jika menghadapi isu sensitif.”

Sesi intervensi yang dilakukan oleh beberapa organisasi kepemudaan menciptakan beberapa usulan-usulan terkait tema yang diusung pada Y20 Summit tahun ini. Seperti yang disampaikan oleh Raisa Nabila dari Yayasan Indonesia Mengglobal “Kami percaya, dalam menyambut masa depan pekerjaan terutama bagi usia produktif kelompok ekonomi rentan, kita harus menggeser paradigma dari pendidikan berbasis gelar ke arah pendidikan berbasis keterampilan. Kami menyarankan, pemerintah seluruh dunia bekerjasama dengan erat kepada industri dan institusi pendidikan untuk memetakan keterampilan esensial yang akan dibutuhkan di tengah digitalisasi”. Tema Inovasi Digitalisasi dan Masa Depan Pekerjaan diutarakan sebagai fokus Pemerintahan di masa depan. Menurutnya, hal ini dapat berguna ketika menghadapi krisis ekonomi seperti pandemi saat ini dengan banyaknya perubahan-perubahan yang sangat cepat.

Sementara itu, Melissa Kowara dari Jeda Iklim menyampaikan topik keberlanjutan perubahan iklim dan energi “Krisis iklim adalah ancaman besar yang tidak hanya untuk masa depan, namun juga pada masa kini. Maka dari itu perlu adanya deklarasi darurat ikilim dari tingkat tinggi negara yang akan menjadi mandat bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengupayakan apapun yang diperlukan untuk menghentikan penyebab kerusakan iklim.”

Next
Next

Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama dan Koordinasi Pelaksanaan Tugas Engagement Groups G20 Indonesia antara Youth20 (Y20) Indonesia dan Think20 (T20) Indonesia